Infinix Antutu Tertinggi

Přední (selfie) fotoaparát

Navigační (polohový) modul

Umístění čtečky otisků

Akcelerometr (G-senzor)

Max. výkon drátového nabíjení

Max. výkon bezdrát. nabíjení

Zvýšená odolnost proti pádu

Umumnya Memiliki Layar Berukuran Besar

Jika mengategorikan brand berdasarkan kecenderungannya meluncurkan ponsel berkualitas di harga yang terjangkau, maka nama-nama yang muncul di benak kita adalah Xiaomi, realme, Infinix.

Jadi, Infinix bukanlah satu-satunya yang suguhkan value for money yang baik. Namun di antara ketiganya, memang hanya Infinix lah yang paling rajin keluarkan produk dengan ukuran layar begitu lebar, terutama pada seri Infinix Note.

Berkaca pada Infinix Note 7, 8, 9, dan 10, Anda akan menemukan ukuran layar mencapai 6,95 inci pada panel IPS LCD. Lantas, hal ini menjadikan Infinix sebagai brand unik yang mengeluarkan produk phablet, yakni gabungan dari kata smartphone dan tablet lantaran punya ukuran layar super besar.

Tren untuk mengeluarkan layar besar ini sayangnya "redup" pada Infinix Note 11. Seja seri Infinix Note 11, Infinix mulai memunculkan panel AMOLED di rentang harga Rp2 jutaan alih-alih ukuran layar yang lebar. Namun tetap saja, Infinix Note 11 dan 12 nyatanya masih tawarkan layar AMOLED dengan ukuran 6,7 inci pada resolusi Full HD+,

Meski tidak semengagumkan beberapa pendahulunya, ukuran 6,7 inci masih tergolong besar di kala sejumlah ponsel pesaingnya tak jarang hanya menghadirkan layar 6,5 inci.

Fitur-Fitur yang Kadang Terkesan Gimik

Jika melihat dari spesifikasi ponsel-ponsel Infinix di atas kertas, mereka tampak memiliki fitur yang berkualitas. Hanya saja, beberapa spesifikasinya tampak seperti gimmick lantaran tidak sesuai dengan ekspektasi penggunanya.

Misalnya saja, mereka kala itu mengeluarkan ponsel dengan ukuran layar hampir menyerupai tablet yakni 6,95 inci (Infinix Note 7 dan 8), namun dengan resolusi HD+ yang alhasil justru membuat ketajaman layarnya tidak begitu baik.

Lalu kemudian ada Infinix Zero X Pro. HP ini suguhkan panel layar AMOLED namun ternyata memiliki akurasi warna yang mengecewakan serta tidak memiliki mode warna tertentu seperti beberapa ponsel AMOLED pesaingnya.

Bahkan, sertifikasi DRM-nya hanya Widevine L3 yang membuatnya tidak eligibel terhadap resolusi Full HD di Netflix, seperti yang dihimpun dari ulasan GSM Arena.

Selanjutnya adalah Infinix Zero 8 yang hadirkan layar IPS LCD 6,85 inci dengan refresh rate 90 Hz. Saat awal perilisannya kala itu, fitur refresh rate tinggi baru menjadi tren yang unik.

Namun, penilaian dari GSM Arena justru menunjukkan bahwa layar memiliki pixel response time yang lambat, memberikan pengalaman visual yang jauh dari kata memuaskan.

Bahkan jika menilik Infinix Note 12, ia memiliki konfigurasi Triple Camera yang salah satunya merupakan sensor QVGA. Umumnya, sensor QVGA ini hanya sekadar ada untuk menambah jumlah kamera tanpa berikan fungsi sama sekali pada pengalaman fotografi. Biasanya hal ini hanya ditemukan pada ponsel 1 jutaan, itu pun dari brand-brand lokal seperti Luna dan Advan.

Seringkali, ponsel-ponsel Infinix tampak menggiurkan jika dilihat dari spesifikasinya. Namun, kualitasnya perlu dikaji lebih dalam lagi untuk menentukan apakah mereka berikan pengalaman pengguna yang nyaman atau tidak. Beberapa fitur yang dijanjikan malah jadi terkesan gimik untuk sekadar menarik minat orang untuk membeli.

Značka a operační systém

Verze OS v době představení

Nalezli jste v parametrech chybu? Dejte nám vědět!

Uživatelské hodnocení

Výkon v AnTuTu Benchmark

Infinix Mobile merupakan salah satu brand smartphone yang berbasis di Hong Kong dan didirikan pada tahun 2013 oleh Transsion Holdings. Kendati berdiri pada 2013, ponsel-ponsel Infinix baru menjajali pasar Indonesia pada tahun 2015.

Pertumbuhan merk Infinix bisa dibilang sangat cepat. Ini berkat konsistensi Infinix untuk selalu memberikan inovasi dan spesifikasi gahar di hampir semua smartphone-nya.

Sejauh ini, produk-produk ponsel pintar dari Infinix sudah tersedia di 60 negara. Sejumlah wilayah yang memberikan respon positif terhadap kehadiran Infinix adalah Nigeria, Timur Tengah, dan Asia. Amerika Serikat juga termasuk salah satu negara yang dimasuki oleh Infinix.

Anda bisa memandang Infinix sebagai brand pesaing bagi Xiaomi (tepatnya Redmi) dan realme sebagai merk yang senantiasa hadirkan ponsel terjangkau dengan kualitas di atas rata-rata.

Lantas, apa sajakah hal-hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan bagi brand Infinix tersebut? Simak poin-poin berikut ini.

Ada sejumlah alasan tertentu yang membuat Infinix tetap eksis di Indonesia hingga saat ini. Berikut adalah poin-poin kelebihannya.

Jarang Memakai Chipset dari Qualcomm

Infinix memang merupakan brand dengan ponsel berkualitas, seringkali berikan kapasitas baterai memadai dan juga layar yang lega guna berikan imersi mendalam saat menonton film. Akan tetapi, dapur pacu yang digunakannya selalu berasal dari MediaTek.

Ini tidak semerta-merta membuat kinerjanya kalah dibanding HP lain dengan Snapdragon. Hanya saja, para pelaku developer seringkali melakukan optimasi kepada aplikasi dan gimnya terhadap chipset besutan Qualcomm. Infinix pernah memakai cip Snapdragon pada produk Infinix Hot S3X yang dirilis 2018.

Kebanyakan ponsel besutan Infinix hanya menggunakan chipset MediaTek Helio. Bahkan sebelum hadirnya Infinix Zero 5G, tidak ada satu pun yang menggunakan chipset Dimensity yang performanya lebih setara dengan Snapdragon keluaran terbaru.

Tidak adanya HP Infinix dengan cip Qualcomm Snapdragon sebenarnya bukan hal yang buruk-buruk amat. Bisa jadi di belakang layar Infinix punya kerja sama khusus dengan MediaTek. Terlebih Infinix tampaknya punya "racikan khusus" agar cip MediaTek yang dipakainya bisa berjalan optimal.

Salah Satu Brand dengan Overall Quality Terbaik di Semua Segmen

Apabila kita melihat smartphone dari merk tertentu, seringkali mereka memiliki fokus utama di satu sisi namun mengorbankan sisi lain.

Seperti ponsel OPPO di harga Rp2 jutaan yang umumnya mengutamakan sisi kamera tapi punya performa seadanya. Atau Samsung yang memiliki sisi trustworthiness sebagai daya tarik utamanya, namun hadirkan kelemahan dari sisi price to performance.

Infinix tergolong salah satu brand yang menawarkan keunggulan di semua sisi. Beberapa ponsel buatan mereka untuk kelas menengah dan entry-level, seringkali suguhkan spesifikasi dan fitur menarik.

Spesifikasi HP tersebut memenuhi segala aspek yang dibutuhkan pengguna. Dan menariknya lagi, Infinix selalu lakukan penyesuaian terhadap kebutuhan pasar. Ini terlihat dari munculnya varian-varian unik yang ditandai dengan penamaan yang lain dari biasanya.

Baik di pasar Indonesia, maupun di negara lain, Infinix membagi segmen pasarnya lewat 4 seri berbeda, yakni Smart, Hot, Note, dan juga Zero. Berikut penjelasan keempat seri tersebut.

Ini adalah seri smartphone entry-level dari Infinix. Seri ini menawarkan harga yang terjangkau dengan spesifikasi yang cukup mumpuni untuk penggunaan sehari-hari.

Bisa dibilang, seri ini merupakan seri yang menyasar pada kelas low end yang menawarkan fitur dan spesifikasi dasar dengan harga yang terjangkau. Biasanya harganya berkisar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Contohnya seri ini adalah Infinix Smart 7 atau Infinix Smart 8.

Infinix Hot series merupakan seri smartphone yang posisinya satu tingkat di atas Infinix Smart. Seri ini menawarkan spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan seri Smart dengan harga yang masih terjangkau. Yang ada di seri ini contohnya adalah Infinix Hot 30 series dan Infinix Hot 30 series.

Beberapa produk dari seri ini sudah dibekali fitur NFC, RAM besar hingga baterai jumbo. Bahkan ada juga fitur Extended RAM yang memungkinkan pengguna menambah kapasitas memori RAM secara virtual. Fitur-fitur tersebut umumnya jarang ditemukan di seri Smart. Untuk harganya sendiri, biasanya di Indonesia, seri ini dijual kisaran harga Rp1,5 sampai 2,5 juta.

Infinix Note series merupakan seri smartphone mid-range dengan fokus pada fitur kamera dan baterai. Seri ini menawarkan spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan seri Hot dengan harga yang sedikit lebih mahal.

Produk dari seri ini biasanya memiliki keunggulan di sektor layar, performa, dan fitur baterai yang jarang ditemukan di HP lain pada kelas harga yang sama. Contohnya Infinix Note 12 VIP yang punya fitur pengisian cepat 120 Watt.

Seri Note ini berlanjut keren di Infinix Note 30 series. Di seri ini, Infinix berikan spesifikasi yang tidak biasa di kelas harganya. Contohnya Infinix Note 30 yang punya kemampuan perekaman video kamera depan di 1080p 60 fps. Sesuatu yang jarang atau bahkan sulit ditemukan di HP lain untuk kelas harga Rp2 jutaan.

Ada juga Infinix Note 30 Pro yang dijual di harga Rp3 juta. HP ini punya kemampuan pengisian wireless charging dan reverse wireless charging, satu fitur yang bahkan HP kelas Rp4 sampai Rp6 jutaan atau di atasnya, jarang dimiliki. Bahkan, charger wireless-nya hadir di kotak penjualan.

Infinix Zero series merupakan seri smartphone flagship dari Infinix. Seri ini menawarkan spesifikasi yang paling baik dibandingkan dengan seri lainnya dengan harga yang lebih mahal. Harganya berikisar Rp3 smapai Rp6 jutaan, tergantung seri.

Disebut flagship karena Zero memang seri tertinggi tetapi secara harga dan spesifikasi, belum bisa dikatakan flagship sepenuhnya. Beberapa contoh smartphone dari seri ini adalah Infinix Zero X Pro, Infinix Zero X Neo, dan Infinix Zero 5G.

Hanya saja, Infinix Zero series punya keunggulan seperti desain premium, performa tinggi, kamera canggih, dan fitur unggulan lainnya.

Infinix Zero tidak akan dilanjutkan. Seri ini bakal diganti dengan Infinix GT series yang tampaknya akan hadirkan spesifikasi lebih baik dan fitur layaknya HP flagship tetapi harganya masih terjangkau.

Dengan berbagai series yang dihadirkan, pengguna pun lebih leluasa memilih varian yang sesuai dengan minat dan kebutuhan. Masing-masing series pun berusaha untuk memenuhi segala aspek sehingga pengguna dapat merasakan kualitas layak tanpa korbankan satu aspek pun.

Memiliki Layanan After Sales yang Baik Berkat Carlcare Service Center

Infinix berhasil meningkatkan kualitas layanan purna jual atau yang biasa disebut dengan after sales, dengan mengandalkan layanan purna jual Carlcare Service Center.

Ini merupakan layanan after sales resmi untuk brand Infinix. Layanan ini sudah tersedia di lebih dari 120 titik lokasi, tersebar di seluruh penjuru Indonesia mulai dari Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.

Pemilik Infinix juga tidak perlu melakukan effort lebih untuk menghubungi layanan ini, cukup dengan membuka situs resmi carlcare.com atau membuka aplikasi CarlCare yang tersedia di smartphone Infinix.

Untuk mendapatkan pelayanan premium, tersedia juga Carlcare Flagship Service Center yang tersedia di ITC Kuningan di Jakarta. Di sini, Anda dapat merasakan perbaikan kilat (hanya 1 jam) untuk perbaikan yang mudah, dan durasi hingga maksimal 72 jam untuk perbaikan kompleks.

Banyak Menghadirkan Ponsel Rp1 Jutaan Berkualitas

Salah satu hal yang menjadikan Infinix sebagai brand yang layak diapresiasi adalah kemampuannya menghadirkan ponsel berkualitas di rentang harga terjangkau. Di saat brand lain hanya berikan spesifikasi sederhana pada kelas harga entry-level, Infinix sungguh go extra mile untuk berikan fitur fantastis.

Contohnya seperti Infinix Smart 6 di harga Rp1.249.000 yang menghadirkan fitur bersaing, seperti sensor sidik jari di belakang dan face unlock, baterai super besar 5.000 mAh, desain desain bodi dengan material antibakteri.

HP Infinix adalah opsi yang layak dipertimbangkan jika mencari HP sangat terjangkau namun sudah tawarkan sensor sidik jari. Pasalnya, jarang HP di harga segini yang memiliki fitur keamanan tersebut.

HP Rp1 jutaan lain yang begitu menarik untuk dijajal adalah Infinix Hot 30. Di harga Rp1,8 juta, ia sudah bawakan kamera depan punch hole, NFC, sensor sidik jari di samping, juga stereo speaker.

Ini artinya, Infinix akan selalu menjadi salah satu brand yang muncul di benak masyarakat ketika membutuhkan HP murah berkualitas bagus. Baik itu untuk anak-anak yang baru mengenal teknologi maupun lansia yang butuh fungsionalitas sebuah smartphone, Infinix akan berikan hal lebih dibanding brand lain.

Branding yang Kurang Kuat untuk Orang Awam

Siapapun tentu mengetahui bahwa sejumlah ponsel Infinix sebenarnya memiliki fitur yang seringkali di atas para pesaingnya. Namun, ini tetap saja tidak merubah persepsi masyarakat awam bahwa nama "Infinix" ini bukan brand yang bisa dipercaya.

Jika misalnya kita menanyakan orang awam untuk mengganti ponsel lamanya dengan yang baru, brand-brand yang langsung bermunculan di benak mereka bukanlah Infinix, melainkan Samsung atau iPhone.

Mentok-mentok, mereka akan lebih open-minded untuk memilih brand Xiaomi atau realme ketimbang Infinix apabila terpentok budget. Tampaknya, Infinix belum dapat merebut posisi Xiaomi sebagai brand dengan value for money terbaik di kala awal-awal memasuki pasar Indonesia.

Sehingga, alih-alih memberikan kesan pertama sebagai HP murah berkualitas, kesan yang ditinggalkan adalah "murah". Padahal, seiring berkembangnya waktu, Infinix senantiasa berikan peningkatan pada kualitas sembari tetap mempertahankan harganya yang terjangkau.

Infinix juga condong lebih gencar dalam memasarkan produknya secara online, tapi kurang memerhatikan aspek offline marketing-nya. Hingga saat ini pun brand awareness terhadap merk Infinix masih terasa kurang jika dibandingkan brand besar di luar sana, apalagi jika dibandingkan dengan Samsung dan Apple.

Hlavní zadní fotoaparát

Optická stabilizace (OIS)

Maximální rozlišení videa

Max. snímková frekvence videa